- Back to Home »
- Monumen Jogja Kembali
Posted by : Jawa-Bali Tour Designer
Jumat, 21 Maret 2014
Monumen Jogja Kembali
Lokasi: Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogykarta
"Penghargaan Bagi Pejuang Serangan Enam Jam di Jogja"
Bangunan
yang menyerupai bentuk gunung yang berada di Dusun Jongkang, Kelurahan
Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Kapubaten Sleman adalah Monumen Jogja
Kembali. Monumen ini didirikan untuk menghargai jasa para pejuang yang
berhasi memaksa mundur tentara Belanda dan menyelamatkan eksistensi
Republik Indonesia di mata dunia Internasonal dengan berfungsinya
kembali Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta. Yang menarik
dari bangunan Monumen Jogja Kembali yaitu posisi pembangunan gedung ini
mengikuti poros imaginer Laut Selatan-Panggung Krapyak-Kraton
Yogyakarta-Tugu- Gunung Merapi.
Sebelum sampai pada area utama Monumen
Jogja Kembali, wisatawan melewati dua pintu masuk barat dan timur.
Melalui pintu masuk timur pengujung disambut dengan replika Pesawat
Cureng dan Guntai di sisi pintu barat. Menaiki podium di barat dan timur
pengunjung bisa melihat dua senjata mesin beroda lengkap dengan tempat
duduknya, sebelum turun menuju pelataran depan kaki gunung Monumen. Di
ujung selatan pelataran berdiri tegak sebuah dinding yang memuat 420
nama pejuang yang gugur antara 19 Desember 1948 hingga 29 Juni 1949
serta puisi Karawang Bekasi-nya Chairil Anwar untuk pahlawan yang tidak
diketahui namanya.
Bangunan utama Monumen Jogja Kembali ini menggunakan konsep bunga teratai yaitu dikelilingi oleh kolam yang terbagi melalui empat pintu: barat, timur, utara dan selatan.
Pintu barat-timur menghubungkan dengan pintu masuk lantai satu yang
terdiri dari empat ruang museum yang salah satu ruangan tersebut
menyajikan kursi tandu Panglima Besar Jenderal Sudirman semasa perang
gerilya. Pintu jalan utara dan selatan terhubung langsung dengan tangga
menuju lantai dua. Pada dinding luar bangunan ini terdapat 40 relief
yang menggambarkan peristiwa perjuangan bangsa mulai 17 Agustus 1945 sd
28 Desember 1949. Penggambaran perjuangan fisik dan diplomasi termuat
dalam relief termasuk kembalinya Presiden dan Wakil Persiden ke
Yogyakarta hingga pembentukan Tentara Keamanan Rakyat tergambar di
relief tersebut. Di dalam bangunan tersebut terdapat 10 diorama yang
menggambarkan peristiwa Maguwo 19 Desember 1948 ketika belanda menyerang
pangkalan udara TNI AU, SO 1 Maret 1949, Perjanjian Roem-Royen hingga
peringatan Proklamasi 17 Agustus 1949 di Istana Kepresidenan Yogyakarta.Bangunan utama Monumen Jogja Kembali ini menggunakan konsep bunga teratai yaitu dikelilingi oleh kolam yang terbagi melalui empat pintu: barat, timur, utara dan selatan.