- Back to Home »
- Taman Ayun Mengwi Bali
Posted by : Jawa-Bali Tour Designer
Minggu, 23 Maret 2014
Objek Wisata Taman Ayun Mengwi Bali
Objek wisata Taman Ayun Bali ini terletak di desa Mengwi Badung dan di kelilingi oleh kolam yang besar yang pada masanya sebagai benteng pertahanan.
Lokasi
Taman Ayun dapat diartikan sebagai taman yang indah. Pura taman ayun di kelilingi TelagaTaman ayun terletak di desa Mengwi Badung, sekitar 18 km barat laut Denpasar (atau 25 menit jika berkendaraan).
Taman Ayun dapat diartikan sebagai taman yang indah. Pura taman ayun di kelilingi TelagaTaman ayun terletak di desa Mengwi Badung, sekitar 18 km barat laut Denpasar (atau 25 menit jika berkendaraan).
Pura taman ayun telah
ditata sedemikian indah. pura taman ayun senidiri di bangun pada
tahun 1634 oleh Raja.Mengwi saat itu I Gusti Agung Anom. di pura taman
ayun juga terdapat meru - meru yang menjulang tinggi dan megah
diperuntukkan baik bagi leluhur kerajaan maupun bagi para Dewa yang
bestana di Pura-pura lain di Bali.
Pura Taman Ayun adalah Pura lbu (Paibon) bagi kerajaan Mengwi. Setiap enam bulan sekali tepatnya setiap “Selasa Kliwon Medangsia” (berdasarkan perhitungan tahun Saka) seluruh masyarakat Mengwi merayakan piodalan selama beberapa hari memuja Tuhan dengan segala manifestasinya.
Pura taman ayun
terdiri atas 4 halaman yang berbeda, yang satu lebih tinggi dari yang
lainnya. Halaman Pertama disebut dengan Jaba yang bisa dicapai hanya
dengan melewati satu-satunya jembatan yang berada di sisi kolam dan
Pintu gerbang. Begitu masuk di sana ada tugu kecil untuk menjaga pintu
masuk dan di sebelah kanannya terdapat bangunan luas (wantilan) dimana
sering diadakan sabungan ayam saat ada upacara.
Di halaman ini, juga
terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin. Sambil
menuju ke halaman berikutnya, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah
komplek pura kecil dengan nama Pura Luhuring Purnama.
Areal ke tiga pura taman ayun atau
Halaman ke dua, posisinya lebih tinggi dari halaman pertama untuk masuk
ke halaman ini, pengunjung harus melewati pintu gerbang kedua. Begitu
masuk, pandangan akan tertuju pada sebuah bangunan Aling-aling “Bale
Pengubengan” yang dihiasi dengan relief menggambarkan “Dewata Nawa
Sanga”, (9 Dewa penjaga arah mata angin).
Di sebelah timur halaman
ini ada satu Pura kecil disebut Pura Dalem Bekak, sedangkan di pojok
sebelah barat terdapat sebuah Balai Kulkul menjulang tinggi.
Areal ke empat atau
halaman terakhir adalah yang tertinggi dan yang paling suci. Pintu
gelung yang paling tengah akan dibuka di saat ada upacara, tempat ke
luar masuknya arca dan peralatan upacara lainnya. Sedangkan Gerbang yang
di kiri kananya adalah untuk keluar masuk kegiatan sehari-hari di pura
tersebut. Halaman ini terdapat beberapa meru menjulang tinggi dengan
berbagai ukuran dan bentuk. Tiga halaman dari Pura ini melambangkan tiga
tingkat kosmologi dunia, dari yg paling bawah adalah tempat / dunianya
manusia, ke tingkat yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para
dewata, serta yang terakhir melambangkan Sorga tempat berstananya Tuhan
Yang Maha Esa. Seperti dikisahkan dalam cerita kuno Adhiparwa ,
keseluruhan kompleks pura menggambarkan Gunung Mahameru yang mengapung
di tengah lautan susu.
Pura ini hancur karena gempa
bumi hebat yang terjadi pada tahun 1917 dan tidak sempat dipugar hingga
tahun 1950. Candi bentar dan tugu yang tingginya mencapai 16 meter di
halaman bagian dalam Pura tersebut dibangun sesuai arsitektur Jawa,
sedangkan candi yg kecil berupa tempat duduk dari batu berjumlah 64 buah
merupakan tugu leluhur jaman megalitikum untuk mengenang para ksatria
yang gugur dalam perang.