Selamat Datang Dan Terima Kasih Atas Kunjungannya
Posted by : Jawa-Bali Tour Designer Sabtu, 22 Maret 2014

Ngatinah - Legenda Gudeg Mercon Jogjakarta




Di usianya yang menginjak 60 tahun, Ngatinah tetap semangat dalam menjalankan bisnisnya yang dia rintis sejak tahun 1992. Wanita kelahiran Boyolali ini layak kita berikan penghargaan atas dedikasinya dalam menjalankan usahanya yang telah berjalan lebih dua dekade ini. Melalui tangan dinginnya, wanita yang menetap di Jogjakarta sejak tahun 1984, usaha gudeg merconnya mampu meraup omset sekitar dua juta rupiah per hari.

Nenek dari tiga cucu ini, mengaku masih suka memasak sendiri gudeg ini di rumahnya di Jalan Jenggotan, Jetis, Yogyakarta. Proses memasaknya, kata dia, makan waktu empat jam dengan menggunakan tujuh kompor. Setelah semua matang dan siap dijual, semua dagangannya itu dibawa ke lapaknya dengan menggunakan becak. Ia sendiri pergi ke lapak dengan sepeda, ungkapnya.

Selama berjualan lebih dari dua puluh tahun, Ngatinah mengaku tidak pernah mengalami kendala dalam berjualan, semisal ditertibkan. "Cuma kalau hujan, dagangan saya sepi," kata nenek tiga cucu yang sudah menetap di Yogyakarta sejak tahun 1984 ini. Tidak hanya berjualan gudeg di trotoar Jalan Kranggan, Tinah juga menerima pesanan. Dia juga mengatakan bahwa gudegnya itu pernah dipesan untuk keperluan acara gereja, piknik, acara pernikahan, dan acara di hotel.

Bagi seorang Ngatinah dalam menjalankan usahanya, perempuan kelahiran Boyolali menjalankannya dengan penuh disiplin, tetap menjaga kebersihan dan mensyukuri apa yang telah dia jalani sekarang ini. Dengan berjualan gudeg, Ngatinah bisa mendapatkan omset sekitar dua juta rupiah per hari. Pendapatan itu dia gunakan untuk modal dan kebutuhan sehari-hari.  "Itu untuk modal lagi dan buat makan. Tapi, kalau dapat untung, ya, syukur. Yang penting bisa kasih uang jajan anak dan cucu," kata dia.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Armada kami

Advertisement

Popular Posts

Featured Posts Coolbthemes

- Copyright © Jawa - Bali Tour Operator -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -